BAB
II PEMBAHASAN
A. DEFINISI
EPISIOTOMI
Episiotomi adalah insisi pada perineum
yang menyebabkan terpotongnya selaput lender vagina,cincin hymen,jaringan
septum rektovaginal,otot-otot dan fasia perineum,serta kulit sebelah depan
perineum untuk melebarkan jalan lahir sehingga mempermudah kelahiran.(Arief
Mansjoer,Kapita selekta kedokteran 2001)
Episiotomi biasanya dikerjakan pada hamper semua primipara atau pada perempuan
dengan perineumkaku.
B. TUJUAN
DAN MANFAAT EPISIOTOMI
Episiotomi bertujuan mencegah rupture
perineum dan mempermudah pemulihan perineum kaku.Episitomi dlakukan saat
perineum telah menipis dan kepala janin tidak masuk kembali ke dalam
vagina.(Arief Mansjoer,Kapita selekta Kedokteran 2001)
a)
Mempercepat kelahiran pada waktu janin mengalami kegawatan
b)
Mempercepat proses kelahiran
c)
Memfasilitasi kelahiran pada kasus-kasus tertentu
d)
Melindungi kepala bayi premature
C. INDIKASI
DILAKUKANNYA EPISIOTOMI
Menurut Arief Mansjoer dalam buku Kapita
selekta Kedokteran 2001 Indikasi dilakukannya episiotomi dan macam-macam dari
episiotomi adalah sebagai berikut:
a. Pada
keadaan yang mungkin terjadi rupture uteri
b. Janin
premature atau adanya gawat janin
c. Janin
letak sungsang,persalinan dengan ekstrasi cunam,vakum dan janin besar.
D. JENIS-JENIS
EPISIOTOMI
Jenis-jenis:
a. Episitomi
mediana, merupakan insisi yang paling mudah diperbaiki, lebih sedikit
pendarahan, penyembuhan lebih baik dan jarang dispareuni.Episitomi ini dapat
menyebabkan ruptur totalis.
b. Episitomi
mediolateral merupakan jenis insisi yang banyak dilakukan karena lebih aman.
c. Episiotomi
lateral, tidak dianjurkan lagi karena hanya dapat menimbulkan sedikit relaksasi
introitus, pendarahan lebih banyak dan sukar direparasi.
a.Episitomi media
mamfaat:
a) Secara
dratomis lebih alamiah
b)
Menghindari pembuluh darah dan saraf
c)
Lebih mudah dijahit
Bahayanya:jika meluas
bisa memanjang melalui sfingter ani
b.Episiotomi mediolateral
mamfaat:
perluasan
akan lebih kecil kemungkinan terjadi melalui sfingter ani
bahaya:
a)
Penyembuhan terasa lebih sakit
b)
Lebih sulit dijahit
c)
Mungkin kehilangan darah lebih banyak
(APN,
Revisi 2007)
E.
PROSEDUR TINDAKAN
EPISIOTOMI
Persiapan
1. Pertimbangkan indikasi untuk
melakukan episiotomi dan pastikan bahwa episitomi tersebut penting untuk
keselamatan dan kenyaman ibu dan bayi
2. Pastikan bahwa semua perlengkapan
dan bahan-bahan yang diperlukan sudah tersedia dan dalam keadaan disinfeksi
tingkat tinggi atau steril
3. Gunakan teknik aseptic atau antiseptic
setiap saat, cuci tangan dan pakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau
steril
4. Jelaskan pada ibu menapa ia
memerlukan episiotomi dan diskusikan prosedur denagn ibu. Berikan alasan
rasional pada ibu.(APN, Revisi 2007)
Memberikan anestesi local
Berikan
anestesi local secara dini agar obat tersebut memiliki cukup waktu untuk
memberikan efek sebelum episiotomi dilakukan. Episiotomi adalah tindakan yang
menimbulkan rasa sakit dan menggunakan anestesi local adalah bagian dari asuhan
sayang ibu.
1. Jelaskan pada ibu apa yang akan
dilakukan dan bantu klien untuk merasa rileks
2. Hisap 10ml larutan lidokain 1% tanpa
epinefrin ke dalam tabung suntik steril ukuran 10ml (tabung suntik lebih besar
boleh digunakan jika diperlukan). Jika lidokain 1% tidak tersedia, larutkan 1
bagian lidokain 2% dengan 1 bagian cairan garam fisologis atau air distilasi
steril, sebagai contoh larutan 5ml lidokain dalam 5ml cairan garam fisiologis
atau air steril
3. Pastikan bahwa tabung suntik
memiliki jarum ukuran 22 dan panjang 4cm (jarum yang lebih panjang boleh
digunakan jika diperlukan)
4. Letakkan dua jari kedalam vagina
diantara kepala bayi dan perineum
5. Masukkan jarum ditengah fourchette
dan arahkan jarum sepanjang tempat yang akan diepisiotomi
6. Aspirasi (tarik batang penghisap)
untuk memastikan bahwa jarum tidak berada di dalam pembuluh darah.jika darah
masuk kedalam tabung suntik jangan suntikkan lidokain, tarik jarum tersebut
keluar. Ubah posisi jarum dan tusukkan kembali. Alasan:ibu bisa mengalami
kejang dan bisa terjadi kematian, jika lidokain disuntikan kedalam pembuluh
darah
7. Tarik jarum perlahan sambil
menyuntikan maksimal 10ml lidokain
8. Tarik jarum bila sudah kembali
ketitik asal jarum suntik ditusukkan kulit melembung karena anestesi bisa
terlihat dan dipalpasi pada perineum disepanjang garis yang akan dilakukan
episiotomi.(APN, Revisi 2007)
Prosedur dalam episiotomi menurut buku panduan APN Revisi
2007 sebagai berikut:
1. Tunda tindakan episiotomi sampai
perineum menipis dan pucat dan 3-4 cm kepala bayi sudah terlihat pada saat kontraksi.alasannya:
melakukan episiotomi akan menyebabkan perdarahan , jangan melakukannya terlalu
dini
2. Masukkan dua jari kedalam vagina
diantara kepala bayi dan perineum, kedua jari agak diregangkan dan diberikan
sedikit tekanan lembut kearah luar pada perineum.Alasannya: hal ini akan
melindungi kepala bayi dari gunting dan meratakan perineum sehingga membuatnya
lebih mudah diepisiotomi
3. Gunakan gunting tajam disinfeksi
tingkat tinggi atau steril. Tempatkan gunting di tengah-tengah fourchette
posterior dan gunting mengarah kesudut yang diinginkan untuk melakukan
episiotomi mediolateral (jika bukan kidal, episiotomi mediolateral yang
dilakukan disisi kiri lebih mudah dijahit). Pastikan untuk melakukan palpasi
atau mengidentifikasi sfinter ani eksterna dan mengarahkan gunting cukup jauh
kearah samping untuk menghindari sfingter
4. Gunting perineum sekitar 3-4 cm
dengan arah mediolateral menggunakan satu atau dua guntingan yang mantap.
Hindari mengunting jaringan sedikit-sedikit karena akan menimbulkan tepi yang
tidak rata sehingga menyulitkan penjahitan dan waktu penyembuhan lebih lama.
5. Gunakan gunting untuk memotong
sekitar 2-3 cm kedalam vagina
6. Jika kepala bayi belum juga lahir,
lakukan tekanan pada luka episiotomi dengan dilapisi kain atau kasa steril
diantara kontraksi untuk membantu mengurangi pendarahan
7. Kendalikan kepala, bahu dan bahan
bayi untuk mencegah perluasan episiotomi
8. Setelah bayi dan plasenta
lahir,periksa dengan hati-hati apakah episiotomi,perineum dan vagina mengalami
perluasan atau laserasi, lakukan penjahitan jika terjadi perluasan
episiotomiatau laserasi tambahan
F.
TEHNIK EPISIOTOMI
Menurut buku Ilmu Kebidanan yang disusn oleh Sarwono Prawirohardjo
1999,Penyembuhan luka pada perineum akan lebih sempurna bila pinggirnya lurus
dan otot mudah dijahit
G.
KLASIFIKASI LASERASI EPISIOTOMI
Laserasi diklasifikasikan berdasar luasnya robekan
a. Derajat I : Mukosa vagina, komisura posterior dan kulit
perineum
b. Derajat II : Mukosa vagina, mukosa posterior, kulit
perineum dan
otot perineum
c. Derajat III : Mukosa vagina,
komisura posterior, kulit perineum, otot perineum dan otot sfingter ani
d. Derajat IV : Mukosa vagina, komisura posterior, kulit
perineum,
otot perineum, otot sfingter ani dan dinding depan
rectum (APN, Revisi 2007)
H.
ANJURAN EPISIOTOMI
Menurut
Buku panduan APN Revisi 2007, di masa lalu dianjurkan untuk melakukan
episiotomi secara rutin yang tujuannya untuk mencegah robekan berlebihan pada
perineum,membuat tepi luka rata sehingga mudah dilakukan penjahitan(reparasi),
mencegah penyulit ata tahanan pada kepala dan insfeksi tetapi hal tersebut
ternyata tidak didukung oleh bukti-bukti ilmiah yang cukup. Namun, hal ini
bukanlah berarti episiotomi tidak diperbolehkan karena indikasi tertentu untuk
melakukan episiotomi(misalnya persalinan dengan ekstrasi cunam, distosia bahu,
rigitas perineum dan sebagainya).
Episiotomi
rutin tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan
- Meningkatkan jumlah darah yang hilang dan resiko hematoma
- Kejadian laserasi derajat tiga atau empat lebaih banyak pada episiotomi rutin dibandingkan dengan tanpa episiotomi
- Meningkatkan risiko infeksi (terutama jika prosedur PI diabaikan)
Episiotomi tidak boleh dilakukan karena
a)
Persalinan dan kelahiran merupakan proses normal
b)
Akan meningkatkan perdarahan
c)
Bisa menambahkan dalamnya laserasi perineal
d)
Menambahkan resiko kerusakan spinoterani
e)
Menambah rasa sakit selama hari-hari pertama PP
f)
Belum ada bukti-bukti ilmiah yang menunjukkan mamfaat episiotomi
Adakah cara lain yang bisa dilakukan oleh ibu hamil, agar pada saat
proses melahirkan nanti terhindar dari episiotomi? jawabannya adalah ada
yaitu dengan melakukan pijatan perineum pada 2 bulan terakhir menjelang
persalinan atau latihan Kegel (terutama pada fase relaksasi) dapat
menghindari episiotomi. Kadang digunakan kompres hangat untuk membantu
perineum relaks. Ketika bayi akan keluar, dokter atau bidan akan menahan
perineum dengan jari mereka. Kemungkinan paling efektif menghindari
tindakan episiotomi adalah dengan melakukan proses persalinan yang
benar, misal perlahan mengeluarkan kepala bayi sesuai dengan tingkatan
pembukaan alat kelamin. Tunggulah refleks menekan secara alamiah yang
akan Anda alami. Hindarilah tekanan yang terlalu dipaksakan.
Newest Online Slots For US Players - JtmHub
BalasHapusSlots.com is 대구광역 출장마사지 an online 인천광역 출장마사지 gaming 서울특별 출장마사지 platform that offers 서귀포 출장안마 you the newest casino games, 안성 출장마사지 new games and the latest casino promotions.